KERTAS
KERJA AUDIT (WORKING PAPER)
Kertas
kerja audit merupakan kertas-kertas yang diperoleh akuntan selama melakukan
pemeriksaan dan dikumpulkan untuk memperlihatkan pekerjaan yang telah
dilaksanakan, metode dan prosedur pemeriksaan yang diikuti serta
kesimpulan-kesimpulan yang telah dibuatnya.
Contoh kertas kerja antara
lain :Catatan memo ; Hasil analisa jawaban konfirmasi, Clients
Representation Letter ; Komentar yang dibuat atau didapat oleh akuntan
pemeriksa ; Tembusan (copy) dari dokumen penting dari suatu daftar baik yang
diperoleh ataupun yang didapat dari klien dan diverifikasi oleh akuntan.
Dengan
kata lain kertas kerja audit dapat berasal dari pihak klien, hasil
analisis yang dibuat auditor atau dari pihak ketiga yang independen
baik secara langsung maupun tidak langsung. Berkas kertas kerja yang berasal
dari klien dapat berupa : Neraca Saldo (Trial balance), Rekonsiliasi bank (Bank
reconciliation), Analisa Umur Piutang (Accounts Receivable Aging Schedule),
Rincian Persediaan (Final Inventory List), Rincian Utang, Rincian Biaya Umum
dan Administrasi, Rincian Biaya Penjualan, Surat Pernyataan Langganan.
Hasil
analisis yang dibuat oleh auditor , misalnya : Berita Acara Kas Opname
(Cash Count Sheet), Internal Control Questionare dan evaluasi serta hasil
analisis pengendalian interen.
Analisis Aktiva Tetap,
Analisis kecukupan allowance for bad debt (penyisihan piutang/cadangan kerugian
piutang), Working Trial Balance , atau dapat dipecah menjadi dua yaitu Working
Balance sheet dan Working Profit and Loss, Top Schedule, Supporting Schedule,
Konsep Laporan Audit.
Berkas
yang diperoleh dari pihak ketiga yang independen meliputi antara lain
: Hasil konfirmasi piutang, Hasil konfirmasi utang, Informasi dari bank,
Pernyataan dari penasihat hukum. Kertas kerja yang dikumpulkan oleh akuntan
merupakan data-data rahasia yang menjadi milik perusahaan, oleh karenanya
akuntan berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan tersebut jangan sampai data
tersebut jatuh pada pihak-pihak yang tidak diinginkan perusahaan.
Isi
Kertas Kerja Audit
Kertas kerja harus
cukup memperlihatkan bahwa catatan akuntansi cocok dengan laporan keuangan atau
informasi lain yang dilaporkan serta standar auditing yang dapat diterapkan
telah dilaksanakan.
Dalam SA 339
dikemukakan bahwa kertas kerja biasanya berisi dokumentasi yang memperlihatkan
:
1.
Pemeriksaan
telah direncanakan dan disupervisi dengan baik, yang menunjukkan
dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan yang pertama.
2. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian
intern telah diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan
lingkup pengujian yang telah dilakukan.
3.
Bukti
audit telah diperoleh, prosedur pemeriksaan yang telah diterapkan dan pengujian
yang telah dilaksanakan, yang memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai
dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan,
yang menunjukkan dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan yang ketiga.
Tujuan
Pembuatan Kertas Kerja Audit
Untuk
mengkoordinasi dan mengorganisasi semua tahap pengauditan
Sebagai
pendukung yang penting terhadap pendapat akuntan atas laporan keuangan yang
diauditnya
Sebagai
penguat kesimpulan akuntan dan kompetensi pengauditannya.
Sebagai
Pedoman dalam pengauditan berikutnya.
Teknik Dasar Pembuatan Kertas Kerja Audit
1.
Pembuatan heading.
2. Nomor indeks
3. Tick marks
4.
Pencantuman
tanda tangan pembuat maupun penelaah, dan tanggal pembuatan serta penelaahan.
Faktor yang harus
diperhatikan dalam pembuatan kertas kerja audit :
1.
Kertas
Kerja kerja harus dibuat lengkap.
2. Teliti.
3. Ringkas.
4. Jelas.
5. Rapi.
SUSUNAN KERTAS KERJA AUDIT.
1.
Draft laporan pemeriksaan (
audit report ).
2.
Audited financial statements.
3.
Ringkasan informasi bagi penelaah.
4.
Program pemeriksaan.
5.
Laporan keuangan atau neraca lajur yang dibuat
klien.
6.
Ringkasan journal adjustment.
7.
Working trial balance.
8.
Top schedule.
9.
Supporting schedule.
PENGARSIPAN KERTAS KERJA AUDIT
Current File,
yaitu arsip pemeriksaan tahunan yang diperoleh dari pemeriksaan tahun berjalan,
informasi dari current file pada umumnya mempunyai manfaat untuk tahun yang
diperiksa.Contoh : Neraca saldo, Berita acara kas opname, Rekonsiliasi bank,
Rincian piutang, Rincian persediaan Rincian utang, Rincian biaya dan lain lain.
Permanent File,
merupakan arsip kertas kerja yang secara relatif tidak mengalami perubahan.
Arsip ini dapat digunakan berulang ulang untuk beberapa periode pengauditan.
Contoh : Akte
pendirian,Accounting manual (pedoman akuntansi), Kontrak kontrak,Notulen rapat
KEPEMILIKAN KERTAS KERJA AUDIT
Kertas
kerja audit akuntan yang disusun selama pelaksanaan audit, baik yang disusun
oleh auditor sendiri maupun yang disusunkan oleh klien untuk auditor, adalah
milik auditor (akuntan publik) ; oleh karena itu semua kertas kerja tersebut
harus disimpan oleh auditor dengan sebaik-baiknya, dalam arti disimpan secara
teratur sesuai dengan urutan yang logis.
Walaupun kertas kerja
tersebut milik auditor, tetapi auditor dilarang memperlihatkan atau membocorkan
informasi yang ada pada kertas kerja tersebut kepada pihak ketiga tanpa seizin
kliennya, kecuali atas perintah pengadilan atau profesi akuntan. Selama
melaksanakan audit, auditor memperoleh sejumlah informasi yang sifatnya rahasia
antara lain berupa informasi tentang gaji karyawan penting (key personels),
rencana advertensi, data biaya produksi dan metode penentuan harga jual produk.
Jika auditor membocorkan informasi-informasi pada pihak ketiga atau kepada
karyawan kliennya, maka auditor tersebut dapat dimintai pertanggung jawabannya
atau dituntut ke pengadilan
0 comments:
Posting Komentar