Teknik dan Sistem Pencatatan Akuntansi
Keuangan Daerah
Mardiasmo (2009:150)
mengatakan bahwa teknik-teknik akuntansi keuangan daerah terdiri atas:
1. Akuntansi Anggaran
2. Akuntansi Komitmen
3. Akuntansi Dana
4. Akuntansi Kas
5. Akuntansi Akrual
Akuntansi anggaran yaitu
teknik menyajikan jumlah yang dianggarkan dengan jumlah aktual secara
berpasangan (double entry). Akuntansi anggaran merupakan praktek akuntansi yang
banyak digunakan organisasi sektor publik, khususnya mencatat dan menyajikan
akun operasi dalam format yang sama dan sejajar dengan anggarannya.
Tujuan utama sistem ini
adalah untuk menekankan anggaran dalam siklus perencanaan, pengendalian dan
akuntabilitas. Alasan yang melatarbelakangi teknik akuntansi anggaran adalah
bahwa anggaran dan realisasi harus selalu dibandingkan sehingga dapat dilakukan
tindakan koreksi apabila terdapat varians (selisih).
Salah satu kelemahan
teknik akuntansi anggaran adalah bahwa teknik ini sangat kompleks. Akan lebih
mudah dan lebih komperhensip apabila akun-akun yang ada menunjukkan pendapatan
dan biaya aktual dan anggaran menunjukkan pendapatan dan biaya yang di
anggarkan.
Menurut Mardiasmo
(2009:151) mengatakan bahwa akuntansi komiten adalah sistem akuntansi yang
mengakui transaksi dan mencatatnya pada saat order dikeluarkan.
Akuntansi komiten dapat
digunakan bersama-sama dengan akuntansi kas atas akuntansi akrual. Akuntansi
komiten terkadang hanya menjadi subsistem dari akuntansi utama yang dipakai
organisasi. Tujuan utama akuntansi komiten adalah untuk pengendalian anggaran.
Agar manajer dapat mengendalikan anggaran, manajer perlu mengetahui seberapa
besar anggaran yang telah dilaksanakan atau digunakan jika dihitung berdasarkan
order yang dikeluarkan.
Mardiasmo (2009:153)
mengatakan terdapat dua jenis dana yang digunakan dalam organisasi sektor
publik, yaitu:
1. Dana yang dapat
dibelanjakan (expendable fund)
2. Dana yang tidak dapat
dibelanjakan (nonexpendable fund)
Dana yang tidak dapat
dibelanjakan yakni digunakan untuk mencatat nilai aktiva, utang, perubahan
aktiva bersih, dan saldo dana yang dapat dibelanjakan untuk kegiatan yang tidak
bertujuan mencari laba. Jenis akuntansi dana ini digunakan pada organisasi
pemerintahan (governmental funds).
Sedangkan dana yang tidak
dapat dibelanjakan ini digunakan untuk mencatat pendapatan, biaya, aktiva,
utang dan modal untuk kegiatan yang sifatnya mencari laba. Jenis dana ini
digunakan pada organisasi bisnis (proprietary funds).
Mardiasmo (2009:154)
mengatakan bahwa:
“Penerapan akuntansi kas,
pendapatan dicatat pada saat kas diterima dan pengeluaran dicatat ketikas kas
dikeluarkan. Kelebihan cash basis adalah mencerminkan pengeluaran yang aktual,
riil dan objektif”.
Sebagai contoh,
penerimaan kas dari pinjaman akan dicatat sebagai pendapatan (revenue) bukan
sebagai utang. Untuk mengkoreksi hal tersebut, kebanyakan sistem akuntansi kas
tidak mengakui kas saja, akan tetapi juga aktiva dan utang yang timbul sebelum
terjadi transaksi kas.
Namun demikian, koreksi
semacam ini tidak dapat mengubah kenyataan bahwa pada setiap waktu, obligasi
yang beredar dalam bentuk kontrak atau order pembelian yang dikeluarkan tidak
dampak dalam catatan akuntansi. Konsekuensinya adalah saldo yang tercatat akan
dicatat lebih (overstead). Hal tersebut dapat menyebabkab pemborosan anggaran
(unwise expenditure atau overspending).
Akuntansi akrual dianggap
lebih baik dari akuntansi kas. Teknik akuntansi berbasis akrual diyakini dapat
menghasilkan laporan keuangan yang lebih dapat dipercaya, lebih akurat,
komprehensif dan relevan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial dan
politik.
Pengaplikasian accrual
basis dalam sektor publik pada dasarnya adalah untuk menentukan cost of services,
yaitu untuk mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan
pelayanan publik serta penentuan harga pelayanan yang dibebankan kepada publik.
Hal ini berbeda dengan tujuan pengaplikasian accrual basis dalam sektor swasta
yang digunakan untuk mengetahui dan membandingkan besarnya biaya terhadap
pendapatan (proper matching cost againts revenue). Perbedaan ini disebabkan
karena pada sektor swasta lebih difokuskan pada usaha untuk memaksimumkan laba
(profir oriented), sedangkan dalam sektor publik orientasi difokuskan pada
optimalisasi pelayanan publik (public service orinted).
Perbedaan antara
akuntansi kas dengan akuntansi akrual menurut Mardiasmo (2009:155) dapat
dilihat sebagai berikut:
1. Cash Basis
Penerimaan Kas –
Pengeluaran Kas = Perubahan Kas
2. Accrual Basis
Pendapatan (income) –
Biaya-biaya = Rugi/Laba (surplus/defisit)
3. Pendapatan (income)
Penerimaan kas selama
satu periode akuntansi – saldo awal piutang + saldo akhir piutang
4. Biaya
Kas yang dibayarkan
selama satu periode akuntansi – saldo awal utang + saldo akhir utang
Akuntansi berbasis akrual
membedakan antara penerimaan kas dan hak untuk mendapatkan kas, serta
pengeluaran kas dan kewajiban untuk membayarkan kas. Oleh karena itu, dengan
sistem akrual pendapatan dan biaya diakui pada saat diperoleh (earned) atau
terjadi (incurred) tanpa memandang apakah kas sudah diterima atau dikeluarkan.
Sistem pencatatan
akuntansi keuangan daerah dibagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:
a. Pencatatan Single
Entry
Sistem pencatatan single
entry disebut juga dengan sistem tata buku tunggal dalam sistem ini pencatatan
transaksi ekonomi dilakukan dengan mencatatnya satu kali. Transaksi yang
berakibat bertambahnya kas akan dicatat pada sisi penerimaan dan transaksi yang
berakibat berkurangnya kas akan dicatat pada sisi pengeluaran.
Sistem pencatatan single
entry atau tata buku ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu sederhana dan mudah
dipahami. Namun sistem ini memiliki kelemahan, antara lain yaitu kurang bagus
untuk pelaporan (kurang memudahkan penyusunan pelaporan keuangan), sulit untuk
menemukan kesalahan pembukuan yang terjadi, dan sulit di kontrol. Oleh karena
itu, dalam akuntansi terdapat sistem pencatatan yang lebih baik dan dapat
mengatasi kelemahan di atas. Sistem ini disebut dengan sistem pencatan double
entry. Sistem pencatatan double entry inilah yang sering disebut dengan
akuntansi.
b. Pencatatan Double
Entry
Sistem pencatatan double
entry disebut juga sistem tata buku berpasangan dan merupakan cikal bakal ilmu
akuntansi yang dicetuskan Luca Pacioli dalam artikelnya yang berjudul “Summa
Arithmatica Geometri Proertiontent Proportionalita”. Menurut sistem ini, pada
dasarnya suatu transaksi ekonomi akan dicatat sebanyak dua kali sehingga
membentuk suatu perkiraan dalam dua sisi berlawanan yaitu sisi debet dan kredit
secara berpasangan.
Dalam melakukan
pencatatan, setiap pencatatan harus menjaga keseimbangan persamaan dasar
akuntansi. Persamaan dasar akuntansi merupakan alat bantu untuk memahami sistem
pencatatan ini. Persamaan dasar akuntansi tersebut berbentuk sebagai berikut :
AKTIVA + BELANJA = UTANG
+ EKUITAS DANA + PENDAPATAN
Suatu transaksi yang
berakibat bertambahnya aktiva akan dicatat pada sisi debet sedangkan yang
berakibat berkurangnya aktiva akan dicatat pada sisi kredit. Hal yang sama
dilakukan untuk belanja.
Hal yang sebaliknya
dilakukan untuk utang, ekuitas dana dan pendapatan. Apabila suatu transaksi
mengakibatkan bertambahnya utang, maka pencatatan akan dilakukan di sisi
kredit, sedangkan jika transaksi mengakibatkan berkurangnya utang, maka
pencatatam dilakukan di sisi debet. Hal serupa dilakukan untuk ekuitas dana dan
pendapatan. Cara melakukan sistem double entry atau menjurnal ini adalah dengan
mencatat sisi debet tepat di sisi kiri dan mencatat sisi kredit agak menjorok
ke kanan kira-kira 1-2 cm.
Dengan digunakannya
double entry accounting maka setiap transaksi yang terjadi akan tercatat pada
akun yang tepat, karena masing-masing penyeimbang berfungsi sebagai media cross
check. Selain ketepatan dalam pencatatan akun, double entry penting juga
memiliki kemampuan untuk mencatat transaksi dalam jumlah nominal yang akurat,
karena jumlah sisi debet harus sama dengan jumlah sisi kredit.
c. Pencatatan Triple
Entry
Sistem pencatatan triple entry adalah pelaksanaan pencatatan dengan
menggunakan sistem pencatatan double entry, ditambah dengan pencatatan pada
buku anggaran. Oleh karena itu, sementara sistem pencatatan double entry
dilaksanakan, sub bagian pembukuan (bagian keuangan) pemerintah daerah juga
mencatat transaksi tersebut pada buku anggaran sehingga pencatatan tersebut
akan berefek pada sisi anggaran.
0 comments:
Posting Komentar